Kebudayaan menurut ilmu antropologi pada hakikatnya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1996;72). Dalam kebudayaan diketahui terdapat beberapa unsur-unsur yang telah ada sejak zaman dahulu hingga sekarang. Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan1. Sistem Religi/ Kepercayaan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Telah diketahui bahwa kebudayaan juga diwujudkan ke dalam tiga bentuk menurut J.J. Hoenigman, antara lain :
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnyaabstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Kebudayaan juga telah diketahui menjadi sebuah jati diri atau identitas dari suatu bangsa. Karena tingkat eksitensinya yang tinggi ini muncul suatu bidang keilmuan yang membahas tentang kebudayaan. Keilmuan ini dikenal sebagai ilmu budaya dasar. Di samping memiliki tujuan, ilmu ini pun memiliki beberapa ruang lingkup dalam aplikasinya.
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang membahas pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji permasalahan manusia dan budaya.
Tujuan
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya
lebih dikenal sisi luarnya saja.
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan
perasaan manusia serta berkeinginan untuk mengetahui perilaku manusia.
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam
sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan
serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
6. Memiliki penglihatan dan pemikiran jelas, mendasar dan mampu
menghargai budaya yang ada disekitarnya serta ikut mengembangkan
budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
yang luhur nilainya.
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu,
berusaha tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan perkotaan
sebagai disiplin ilmu yang kaku.
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya dan lebih
mampu berdialog dan lancar berkomunikasi dalam memperlancar
pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.
9. Mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma Pendidikan.
Seperti yang telah disebutkan bahwa dalam kebudayaan juga terdapat peran manusia sebagai pelaksana. Alangkah baiknya jika pemahaman tentang pelaksana ini juga dijabarkan guna mempercepat proses pemahaman antara kebudayaan dengan manusia.
Manusia
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Hakekat Manusia
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam, yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya
merupakan ketidakkterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Kebudayaan dan manusia memiliki kaitan yang sangat erat. Kaitan manusia dan kebudayaan yaitu manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Referensi
1. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-budaya-dasar.html
2. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-budaya-dasar.html
3. http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ilmu-budaya-dasar.html
4. http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Referensi
1. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-budaya-dasar.html
2. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-budaya-dasar.html
3. http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ilmu-budaya-dasar.html
4. http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya